Wedding Contract [Part 4]

wc1

Like a young child, I keep laughing for no reason
I control myself by saying that I’m different from others
(Man In love – Infinite)

Princess Pink Storyline

-0O0-

Author’s pov

Hyerin menyodorkan secangkir teh pada Eunhyuk. “Kau tidak perlu melakukan hal itu.” Ujar Hyerin. Dia melipat tangannya di depan dada. Menatap pria yang sudah dianggapnya sebagai adik sendiri itu. “Aku bisa mencari uang sendiri. Aku tidak ingin berutang budi. Apalagi denganmu.”

Eunhyuk tampak mendelik menatap Hyerin, “Setidaknya mereka tidak mengejarmu lagi. Kau sekarang sudah tenang.”

“Aku belum tenang Hyukjae. Kau sama saja menutup dan menggali lagi lubang untukku.”

Eunhyuk tertawa pelan menatap wajah Hyerin yang mulai cemberut. Gadis itu menghempaskan tubuhnya di samping Eunhyuk. Kepalanya dia sandarkan pada bahu Eunhyuk. Hal itu sudah biasa baginya. Apa lagi saat dia sedang kesal seperti sekarang ini.

“Jadi… apa yang membawamu kemari ?” tanya Hyerin akhirnya. Dia memainkan rambutnya yang terurai bebas. Eunhyuk memerhatikan gadis itu dari ekor matanya.

Eunhyuk menarik nafas dalam-dalam sebelum menyebutkan berita yang bisa membuat Hyerin terkejut. Mungkin.

“Aku sudah menikah.” Ucap Eunhyuk akhirnya. Respon gadis itu sama sekali tidak jelas. Eunhyuk menunggunya dengan detakan jantung yang bergemuruh. Apa gadis itu akan biasa-biasa saja setelah mendengarnya ? atau malah sebaliknya ?

“Jangan bercanda!” Akhirnya gadis itu mengeluarkan suara. Kepalanya tidak lagi bersandar pada bahu Eunhyuk.

“Aku tidak bermain-main, nuna.” Balas Eunhyuk berusaha meyakinkan Hyerin. Gadis itu menatap matanya lekat-lekat, berusaha mencari kebohongan yang terpancar dari sorot mata itu. Tapi nihil, secuil pun Hyerin tidak menemukannya di mata pria itu.

“Sejak kapan ?” tanya Hyerin yang tampaknya mulai percaya, yang walaupun otaknya masih berusaha keras menolak informasi itu.

“Kemarin.” Jawab Eunhyuk lemah. Dia terlihat frustasi karena tidak bisa mengartikan arti dari nada suara Hyerin.

Hyerin mendesah pelan, lalu bangkit dari duduknya. Dia berdiri tepat di hadapan Eunhyuk, gadis itu tersenyum dan menyodorkan tangannya. Eunhyuk menyalami tangan gadis itu dengan heran.

“Chukkae… Kau mendahuluiku, Lee Hyukjae.” Ucap Hyerin yang tampak berusaha tersenyum. Senyum pahit. Eunhyuk dapat melihatnya dengan jelas. Gadis itu tersenyum terpaksa, apa ini karena…

Gadis itu juga memiliki perasaan yang sama dengannya ?

Eunhyuk menarik Hyerin dalam pelukannya. Dia memeluk Hyerin dengan erat, tangis gadis itu menjadi pecah saat wajahnya bersandar pada dada bidang milik Eunhyuk. Entah apa yang sekarang dia rasakan, dia bahagia melihat gadis itu menangis. Dia senang Hyerin menangis. Itu artinya gadis itu tidak rela dia telah menikah.

“Kau…” ucap gadis itu parau, tapi Eunhyuk masih mendengarnya dengan jelas. “Tega-teganya kau menikah tidak mengundangku ? kau anggap apa aku selama ini ?”

Tangis Hyerin semakin pecah, Eunhyuk menenggelamkan wajahnya di rambut gadis itu. Berusaha menghafal aroma rambutnya. Walaupun tidak mengatakannya secara langsung, Eunhyuk tahu bahwa ada perasaan walau hanya sedikit, perasaan tidak rela dari Hyerin yang nampak dari tindakannya. Intinya, gadis itu tidak rela Eunhyuk telah menikah.

***

Kibum’s Pov

Aku berniat untuk menjemput Yoonhae di kampusnya. Tapi sebelumnya aku ingin menemui Jisoon. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi padanya ? Kenapa dia menikah dengan Eunhyuk begitu saja ? Pertanyaan itu masih terus saja berkelebat di kepalaku.

Walaupun sebenarnya ini bukan urusanku. Tapi aku takut saja kalau sebenarnya aku dan yoonhae terlibat dalam masalah ini. Apalagi akhir-akhir ini Jisoon menjauhi Yoonhae. Apa ini semua ada hubungannya dengan pernikahannya ? Atau jangan-jangan Jisoon tahu mengenai…

Aku membuka jendela mobilku ketika melihat Jisoon berjalan keluar menuju gerbang kampus Kyunghee University.

“Jisoon-ah…”

Gadis itu menoleh. Dia menyipitkan matanya, mencari siapa yang meneriaki namanya. Aku melambai dari dalam mobil. Jisoon terlihat heran, kelihatan menimbang-nimbang apakah dia akan menghampiriku atau tidak. Kuputuskan untuk menghampiri gadis itu sebelum dia berlari pergi lagi.

“Oppa…” ucapnya canggung. Dia memundurkan sedikit tubuhnya begitu aku sudah sampai berdiri tepat di hadapannya. “Waeyo ?”

“Ada yang ingin kutanyakan… tapi tidak disini.”

“Sekarang saja oppa. Aku tak ada waktu. Banyak yang harus aku kerjakan.” Ujar Jisoon mulai tak sabaran.

“Baiklah, aku ingin bertanya… Kenapa pernikahanmu dengan Eunhyuk tiba-tiba seperti ini ?” tanyaku dengan cepat. Takut membuat gadis itu tersinggung.

“Jawablah dengan jujur.” Tambahku lagi.

Jisoon terdiam untuk beberapa detik. Kelihatannya dia memikirkan jawaban yang tepat untuk pertanyaanku. Aku dengan sabar menunggunya.

“Aku menyukainya…” ujarnya pelan. Membuatku mendongak tak percaya. Yang aku ketahui Jisoon itu sangat menyukaiku, tak mungkin hanya dengan satu malam dia jatuh cinta pada Eunhyuk. Kalau itu memang benar, berarti pesona playboy jalanan itu benar-benar mematikan.

“Ah tidak… Aku tidak menyukainya… tapi aku mencintainya.” Jawab Jisoon berusaha meyakinkanku dan juga dirinya sendiri.

Aku menaikkan sebelah alisku. Tidak mungkin. Aku tahu kalau kau sedang berbohong, Park Jisoon.

“Pesonanya mematikan.” Ucapnya lagi.

Apa dia membaca pikiranku ? Kebetulan sekali.

“Ah ne… Aku mengerti.”

“Jadi masih ada yang ingin kau tanyakan oppa ?” tanya Jisoon lagi.

Lebih baik aku tak menanyainya lagi. Walaupun sebenarnya aku tak menemukan jawaban yang benar-benar kuinginkan.

“Oppa, apa yang kau lakukan disini ? Eh Jisoon-ah… ada apa—“

Aku menoleh ke asal suara yang datang dari belakangku. Yoonhae. Ia datang mendekatiku, dia terlihat heran melihatku dengan Jisoon.

“Ada apa oppa ?” tanya Yoonhae bingung padaku.

“Aku pikir oppa sudah tidak mau bertanya lagi. Kekasih oppa sudah datang. Aku pulang dulu. Annyeong.” Jisoon membungkukkan badannya pamit dari kami berdua. Sebelum itu dia sempat tersenyum sambil menggigiti bibirnya. Ada sesuatu yang ditahannya, tapi aku sama sekali tak mengerti apa itu. Aku balas tersenyum kearahnya, sebelum akhirnya dia benar-benar pergi.

Aku mendesah pelan. Entah apa yang terjadi sekarang. Terlalu banyak hal yang disembunyikan. Yah, termasuk aku yang menyembunyikan hubunganku dengan Yoonhae. Dan Jisoon akhirnya tahu, Aku dan Yoonhae menjalin hubungan. Tak tahu darimana dia mendapat informasi tentang hubunganku dengan Yoonhae.

“Ada apa oppa ?” tanya Yoonhae lagi. “Apa kau sudah menanyakannya pada Jisoon ?”

“Sudah. Dia bilang karena dia mencintai Eunhyuk.”  Jawabku.

Yoonhae mengangguk, “Kyuhyun bilang padaku kalau kita tidak usah mencampuri urusan mereka. Tapi oppa, Jisoon terlihat menjauhiku dan juga dia sudah tahu hubungan kita. Apa ini ada semua hubungannya dengan pernikahan dia ?”

Aku menggeleng pelan, “Molla. Semuanya akan jelas nantinya.”

Semuanya akan jelas suatu saat nanti. Ini bukan urusanku dengan Yoonhae. Masuk tidaknya kami dalam urusan mereka. Kami tidak berhak  bertanya-tanya hal yang merupakan privasi mereka.

***

Jisoon’s Pov

Sial! Sial! Sial! Aku merutuki diriku dalam hati. Bodohnya aku. Bisa-bisanya aku mengatakan kalau aku mencintai Lee Hyukjae di depan orang yang aku cintai. Bahkan aku juga bilang kalau pesona pria itu mematikan. Aku yakin pasti otakku telah berpindah dari tempatnya. Sampai di rumah nanti, aku akan mencuci mulutku hingga bersih. Kalau perlu aku akan membawanya ke dokter untuk mensterilkannya. Aku pasti sudah gila mengatakan hal terkutuk seperti tadi.

Saat itu aku bingung harus menjawab apa pertanyaan Kibum oppa. Untungnya dengan tenang aku bisa menjawabnya, walaupun jawabannya itu membuat diriku ingin melompat dari atas gedung ketika mengucapkannya.

Pesonanya mematikan ? Ah Senyuman Kibum oppa jauh lebih memabukkan dari Lee Hyukjae. Untung saja pria itu tidak ada saat itu. Kalau tidak, dia pasti sudah menaikkan level kepercayaan dirinya.

“Jisoon-ah… Ada apa denganmu ?” tanya kakek yang menatapku dengan heran. Dia pasti melihatku mengumpat sendiri tadi. Aduh… Mau ditaruh dimana wajahku ini ?

“Aniyo… aku hanya kesal saja.” Jawabku asal. Kakek menggeleng pelan.

“Kemarilah.” Panggilnya. Aku pun menuruti perintahnya dan duduk di sampingnya. “Kakek sudah membelikan rumah untukmu dan Lee Hyukjae. Kau sudah bisa pindah besok.”

“Mwo ?” aku membulatkan mataku. Membuat bola mataku hampir keluar dari rongganya. Rumah untukku dan Lee Hyukjae ? Itu artinya hanya aku berdua dengannya dalam rumah itu. Ah tidak! Itu tidak boleh terjadi. Pria mesum itu nanti menyerangku karena hanya kami berdua dalam rumah itu. Aku tidak akan membiarkan ini terjadi. Tidak boleh! Masa depanku masih panjang.

“Kyuhyun juga akan ikut dengan kalian. Dia siap membantu kalian kapan saja.”

“Ne…  Baiklah kalau begitu, kek. Aku harus menyiapkan barang-barangku dulu.”

Syukurlah… Kyuhyun ikut. Setidaknya aku bisa sedikit terbebas dari cengkraman pria mesum itu. Dia benar-benar sangat berbahaya. Aku berdoa dalam hatiku, semoga kakek membeli rumah yang ada dua kamar lebih dalamnya. Jangan bilang kalau aku harus sekamar dengan pria itu ? Tidak! Itu tidak akan terjadi.

***

“Kita akan pindah besok.”

Eunhyuk menoleh dan menatapku heran, “pindah ?”

“Kakek membeli rumah untuk kita. Dan kita sudah bisa pindah besok.”

“Oh, aku mengerti.” Ucapnya. Dia melonggarkan dasinya dan membuka beberapa kancing kemejanya. Apa pria mesum itu ingin membuka pakaiannya di hadapanku ?

“Yak! Disana ada kamar mandi. Kau bisa mengganti pakaianmu disana. Bukan di hadapanku.” Protesku. Apa dia gila ?

“Kau saja yang pergi dari situ.” Pria itu dengan santainya membuka kemejanya di hadapanku. Lalu melemparkan kemeja baunya ke wajahku.

“Yak!” Baru saja aku ingin protes, Eunhyuk malah membaringkan tubuhnya tanpa memakai baju lagi. Dia hanya mengenakan boxer pendeknya untuk tidur.

Baiklah… Malam ini sepertinya aku tidur di sofa.

“Kau tidak mau tidur ?” tanyanya sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Aku tidak menjawab pertanyaannya. Kulihat dia mengulum senyumnya, sepertinya dia sengaja tertidur dengan model seperti itu. Dia ingin mengerjaiku lagi. Dasar pria mesum!

“Aku tidur disini.” Jawabku ketus. Dengan gerakan lamban, Eunhyuk melemparkan bantal dan guling ke arah sofa tempatku duduk.

“selimutnya hanya satu. Aku tidak bisa tidur tanpa selimut, nanti aku kedinginan.”

“Kalau begitu pakai bajumu, bodoh!”

Pria ini benar-benar menguji amarahku.

“Nanti aku kepanasan.” Ucapnya santai sambil mengedikkan bahunya.

“Kenapa kau tidak melompat di balkon sana ? Tidurmu pasti tenang.” Ucapku sudah mulai emosi dengan tingkahnya. Tanganku sudah gatal untuk memenggal kepalanya.

“Kalau seperti itu, nanti aku tidak terbangun lagi. Kau nanti merindukan suamimu yang tampan ini.” Ucapnya dengan genit. Lalu tertawa terbahak-bahak sambil membalikkan tubuhnya membelakangiku.

Apa dia bilang ? tampan ? mimpi saja kau Lee Hyukjae.

“Aku ingin tidur. Jangan menggangguku. Selamat malam, pria mesum!” ucapku lalu mengambil bantal dan guling yang tergeletak di lantai. Sempat terlintas di otakku untuk memukulkan bantal yang ada di tanganku ini di kepalanya. Tapi niatku itu ku urungkan. Sepertinya dia telah tertidur. Aku tidak tega membuat keributan dengannya. Apa lagi ini sudah malam. Lebih baik aku juga tidur.

Aku membaringkan badanku di atas sofa. Aku yakin, besok pagi badanku akan pegal-pegal. Awas saja kau Lee Hyukjae. Aku tidak akan membiarkan hidupmu tenang kalau aku merasakan sakit pada punggungku. Aku pun mematikan lampu kamar dan membalikkan badanku menghadap ke sandaran sofa. Mencoba memejamkan mataku perlahan-lahan. Namun mataku kembali terbuka lebih tepatnya melotot ketika mendengar suara cempreng pria itu.

“Jaljayo, yeobo.” Ucapnya sambil cekikan.

“yak! Jangan panggil aku dengan sebutan menjijikkan seperti itu, pria mesum.”

“Hahahaha…” pria tertawa terbahak-bahak sampai aku benar-benar melemparkannya bantal guling untuk menyumbat mulutnya yang lebar itu. Bagaimana kalau aku satu rumah dengan pria itu nanti ?

***

Eunhyuk’s pov

Sedari tadi aku hanya membolak balikkan tubuhku di atas tempat tidur. Oke, aku tak bisa tidur kali ini. Aku terus memikirkan Hyerin. Apa yang sedang dilakukannya ? Tadi sebelum pulang, dia melarangku dan masih tetap terus memelukku.

Aku tersenyum sendiri ketika mengingat kejadian tadi. Ini cukup membuatku yakin, Hyerin nuna menyukaiku. Dia memiliki perasaan yang sama denganku. Hanya masalahnya disini, aku telah menikah. Apa Hyerin nuna masih bisa menerimaku sebagai suami orang ?

Aku belum menceritakan pada Hyerin nuna kalau ini adalah perkawinan kontrak. Aku dengan gadis yang tertidur di sofa saat ini hanya berpura-pura menikah. Aku jadi penasaran bagaimana reaksi Hyerin nuna ketika tahu kalau ini semua adalah rekayasa ?

Entah setan apa yang merasukiku. Aku menghampiri gadis yang telah berstatus sebagai istriku itu. Aku menatapnya yang tertidur damai di sofa. Ada sedikit rasa kasihan yang timbul dalam hatiku. Aku jadi kasihan melihatnya tubuhnya yang meringkuk kedinginan.

Perlahan-lahan aku mengangkat tubuhnya dan memindahkannya ke tempat tidur. Ternyata tubuh gadis monster ini berat juga. Namun sialnya kakiku tak sengaja tersangkut di karpet sehingga keseimbanganku goyah. Aku terjatuh dan Jisoon yang ku gendong tadi terjatuh berguling lantai. Kepalanya terhantuk meja di samping tempat tidur.

“Awwww!!!” Gadis itu terbangun sambil mengusap kepalanya.

Aku menelan ludahku dengan susah payah. Jisoon bangkit berdiri dan menghampiriku. Seperti setan yang baru saja bangkit dari kuburnya. Nafasnya yang tidak beraturan menerpa wajahku. Aku bisa merasakan aura pembunuhnya menyelimuti kamar ini. Tangannya sudah memasang kuda-kuda untuk menarik rambutku. Atau mungkin mencekik leherku. Terlambat. Aku sudah tidak bisa menyelematkan diriku lagi.

Habislah riwayatmu kali ini, Lee Hyukjae.

“LEE HYUKJAE!!!! APA YANG KAU LAKUKAN ? HAH ?”

***

Author’s pov

Hari ini pasangan pengantin baru itu pindah ke rumah baru mereka. Jisoon dan Eunhyuk sibuk memerintah kuli yang mengangkat barang-barang mereka. Kyuhyun ikut membantu mereka, dan dia juga pindah ke rumah itu.

“Nah… Aku ingin melihat kamarku dulu.” Ujar Jisoon setelah meletakkan kardus yang berisi buku-bukunya yang dia bawa dari rumah kakeknya.

“Kalian pisah kamar ?” tanya Kyuhyun heran.

“Tidak mungkin aku sekamar dengan pria mesum itu.” Ujar Jisoon dengan nada suara yang tinggi. Sengaja memperdengarkan suaranya pada Eunhyuk yang sibuk membawa peralatan kerjanya.

“Aku juga tidak mau sekamar dengan gadis monster sepertinya.” Balas Eunhyuk. Jisoon melotot kearahnya. Dengan cepat Eunhyuk berlari menaiki tangga sebelum Jisoon menerjangnya lagi. “Aku ingin memilih kamarku lebih dulu.”

“Kalian ini suami istri.”

“Suami istri kontrak lebih tepatnya Cho Kyuhyun.” Jisoon melipat tangannya depan dada.

“Jangan memberitahu pada kakek.” Ancam Jisoon. Kyuhyun hanya bisa mengatupkan mulutnya lalu menggeleng pelan.

Kyuhyun kembali mengatur lukisan-lukisan yang dipajang di dinding rumah Jisoon. Dia tak habis pikir kenapa dia menerima perintah Park Taewoo untuk tinggal di rumah pasangan yang aneh itu. Kyuhyun sepertinya harus membiasakan telinganya nanti dengan teriakan orang-orang dalam rumah itu.

“Aku tidur disini. Kau cari saja kamar yang lain.” Teriak Jisoon dari lantai atas. Kyuhyun bisa mendengarnya dari lantai dasar. Bukan karena Kyuhyun memiliki pendengaran yang tajam, tapi karena frekuensi gelombang suara gadis itu memang sangat tinggi.

“Shireo! Kau saja yang cari kamar yang lain.” Balas Eunhyuk.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya lagi. Lama-lama dia bisa gila tinggal di rumah itu. Dan tentu juga telinganya akan mengalami kerusakan.

“Kamar ini ada balkonnya. Aku menyukainya. Lebih baik kau mengalah. Kau ini pria.”

Hah? Jadi mereka bertengkar hanya karena kamar yang memiliki balkon.

“Aku juga suka kamar yang ada balkonnya. Kau tidur saja di sebelah.”

“Shireo!!! Rumah ini kakek yang membelinya jadi ini adalah rumahku.”

“Istri harus tunduk pada suaminya. Jadi kau harus tunduk padaku, Park Jisoon.”

“Heiii… kita ini hanya kawin kontrak.”

“Terserah kalau kau mau tidur dimana. Tidur bersamaku juga tidak masalah, asal kau mau tidur dengan pria mesum sepertiku. Yang jelasnya, aku tidur disini. Titik!”

“Yak!”

Kyuhyun menutup telinganya dengan bantal sofa. Telinganya sebentar lagi harus diperiksakan ke dokter kalau mereka terus berteriak dan saling memaki. Kyuhyun melangkahkan kakinya menaiki tangga. Ini semua harus dicegah, sebelum ada korban diantara perkelahian kedua makhluk itu. Dan tentu saja Kyuhyun tak ingin menjadi korban karena telinganya yang mendadak tuli.

Kyuhyun masuk ke dalam kamar yang dipertaruhkan antara Jisoon dan Eunhyuk. Kedua makhluk itu berdiri sambil membelakangi. Mereka sama-sama keras kepala. Kyuhyun sangat ingin menabrakkan kepala mereka satu sama lain.

“Yak! Kenapa kalian tidak tidur bersama saja ? Daripada kalian harus bertengkar seperti itu.”

“SHIREEEEOOOO!!!!!!!” Teriak Eunhyuk dan Jisoon bersamaan.

Kyuhyun mengeluarkan seringaiannya lalu merogoh sesuatu dari saku jeansnya. Dikeluarkannya sebuah ponsel dari sakunya. Jisoon dan Eunhyuk menatapnya curiga. Cepat-cepat mereka berdua menghalangi tangan Kyuhyun untuk menekan tombol untuk menghubungi seseorang. Dan orang itu pasti adalah kakek. Siapa lagi yang bisa dihubungi oleh Kyuhyun untuk bisa menghentikan pertengkaran antara Jisoon dan Eunhyuk.

“ANDWEEEE!!!!”

***

Jisoon’s Pov

Aku menoleh ke samping kiri dan kanan sebelum masuk ke dalam sebuah kamar. Kamar itu adalah kamar Eunhyuk yang sebentar lagi akan menjadi milikku. Tadi siang pria mesum itu berhasil menyeretku keluar dari kamar ini. Kali ini giliranku yang akan menyeretnya. Aku tidak akan menyerah sebelum berhasil merebut apa yang kuinginkan. Kau belum mengenal siapa aku, Lee Hyukjae.

Aku masuk ke dalam kamar pria yang sudah menjadi suamiku itu. Wangi parfum yang sering dipakai pria itu menyeruak ke dalam hidungku. Dia sudah menyusun semua barang-barangnya dengan rapi. Berbeda dengan kamarku yang di sebelah. Barang-barangku masih ada dalam kardus.

Tidak ada siapa-siapa dalam kamar itu. Kemana Eunhyuk ? Aku mencarinya di balkon, dia juga tidak ada. Apa dia sedang mandi ? Kulihat lampu kamar mandinya menyala, berarti dia ada di dalam. Buru-buru aku membaringkan tubuhku diatas ranjangnya dan berpura-pura tidur. Dia tidak mungkin tega melemparku yang sedang tertidur- lebih tepatnya berpura-pura tidur- keluar dari kamarnya.

Belum sempat aku memejamkan mataku untuk berpura-pura tidur, kudengar suara pintu kamar mandi terbuka. Kemudian suara siulan pria itu memenuhi telingaku. Dia hanya menggunakan jubah mandi berwarna putih. Wangi sabun dan shamponya menembus selaput yang ada di dalam hidungku. Pria itu menggosok-gosokkan rambutnya yang basah dengan handuk.

Dan entah kenapa dia terlihat keren di mataku… Yah, untuk saat ini saja. Aku lagi-lagi mengumpat dalam hatiku karena telah memuji pria mesum itu.

Dia belum menyadari kehadiranku. Dengan santainya dia melempar handuknya ke tempat tidur dan mengenai wajahku. Dia baru menyadari kehadiranku ketika aku meringis terkena lemparan handuknya.

“Yak! Apa yang kau lakukan di kamarku ?”

***

Eunhyuk’s Pov

Aku memutar kenop pintu kamar mandiku sambil bersiul. Ku gapai handuk yang tergantung di belakang pintu untuk menggosok dan mengeringkan rambutku. Aku terus bersiul dengan santainya. Ku lempar handukku setelah memakainya. Baru saja aku ingin melangkah kearah lemariku, kulihat seseorang tengah duduk di tengah tempat tidurku. Jisoon ? Apa yang dilakukannya di kamarku ?

“Yak! Apa yang kau lakukan di kamarku ?” teriakku kesal.

“Ini kamarku.” Jawabnya santai. Dia menyandarkan tubuhnya pada kepala tempat tidur dan menatapku dengan tatapan menantangnya.

“Aisshh! Kau masih mempermasalahkan itu.” Sungutku kesal. Ku seret kakiku menuju lemari untuk mengganti pakaianku. “Aku ingin memakai baju. Cepatlah keluar!”

“Shireo!”

Aisshh! Aku benar-benar kesal menghadapi gadis ini.

“Cepat keluar atau…” kalimatku menggantung. Apa yang harus ku lakukan untuk mengusir gadis ini. Aku memutar otakku untuk memikirkan segala cara. Aha! Aku tahu… pasti dengan cara ini gadis itu akan segera keluar dari kamarku secepat mungkin.

“Atau apa ?”

“Atau…” Aku membuka pengikat jubah mandiku di depannya. Buru-buru dia memejamkan matanya sebelum jubah mandiku terbuka. Aku tertawa dalam hati melihat ekspresi gadis itu. Aku sudah tahu kekuranganmu, Park Jisoon.

“Aisssh!! Yak! Apa yang kau lakukan ?” teriaknya masih dengan mata terpejam. Dia mulai merangkak turun dari tempat tidurku. Lalu berlari ke arah pintu.

“Keluar atau akan melihat tontonan gratis, yeobo.”

“Arasseo… arasseo… aku akan keluar.” Jisoon dengan cepat berlari terbirit-birit keluar dari kamarku. ”dan berhenti memanggilku dengan panggilan menjijikkan itu, pria mesum!”

Kali ini aku yang menang lagi. Kau tidak bisa mengalahkanku, Park Jisoon.

***

Yoonhae’s Pov

Aku harus membicarakan semuanya pada Jisoon. Aku tak ingin masalahku dengannya larut tidak jelas seperti ini. Aku pun menunggunya di depan gerbang kampus. Biasanya dia belum pulang jam segini. Dia pasti sedang duduk di kafetaria bersama pengawal pribadinya itu.

“Aku bisa gila kalau seperti ini, Kyu!”

Aku menoleh keasal suara itu. Sepertinya aku mengenal suara itu. Itu adalah suara Jisoon. Aku melihatnya jalan bersama dengan Kyuhyun sambil mengomel. Aku tidak terlalu jelas mendengar apa yang mereka bicarakan.

“Aku yang lama-lama bisa gila melihat kalian. Cobalah berdamai, dia itu suamimu.”

“Suami apa katamu ? Perlu kau catat dalam otakmu, dia cuma suami….. EMPPPPPHH”

Ucapan Jisoon terpotong karena Kyuhyun membekap mulutnya ketika melihatku. Suami apa maksudnya ? Jadi Jisoon dan suaminya sering bertengkar ? Aku mendekati mereka. Kulihat Jisoon melirik sinis kearahku, aku berusaha mengabaikannya dengan tersenyum. Tapi sia-sia saja, Jisoon semakin menatapku dengan sinis. Bahkan bola matanya hampir keluar dari rongganya.

“Suami apa jisoon-ah ?”

“Bukan urusanmu, yoonhae-ssi!” jawabnya ketus. “Ayo kita pergi dari sini.” Jisoon menarik tangan Kyuhyun segera pergi dari hadapanku. Aku menatap kepergian mereka dengan penuh tanda tanya. Ada apa dengan pernikahan Jisoon dan Eunhyuk ?

***

Hyerin’s pov

Cuaca pagi ini cukup cerah. Aku melirik orang-orang di sekitarku yang sedang menunggu bus sama sepertku. Hari ini aku akan mencari pekerjaan. Mungkin menjadi pegawai di toko. Atau apa saja yang penting aku bisa mendapatkan penghasilan sehingga aku bisa mengganti uang eunhyuk. Aku tidak mungkin bergantung pada pria itu terus menerus.

Tidak lama kemudian bus berhenti di halte tempatku menunggu. Orang-orang pada berlomba-lomba naik. Aku tidak bisa menerobos kerumunan manusia dihadapanku itu. Mereka saling dorong-mendorong untuk mendapat kursi di dalam bus. Lebih baik aku tinggal dulu dan menunggu bus berikutnya.

Aku kembali duduk di bangku halte. Sekarang tinggal beberapa orang yang tinggal menunggu bus selanjutnya. Aku menyandarkan punggungku pada sandaran bangku halte. Mataku menangkap sesuatu yang tergeletak di trotoar. Benda itu seperti dompet kulit berwarna hitam. Dompet siapa yang terjatuh ?

Aku bangkit dari dudukku memungut dompet tersebut. Isinya hanya beberapa lembar uang dan kartu tanda pengenal pemilik dompet ini. Namanya adalah Kim Jong Woon. Seorang pemilik kafe. Semoga saja alamat yang tertera di kartu tanda pengenalnya adalah alamat sesungguhnya.

***

Eunhyuk’s pov

Aku membuka pintu ruangan kerjaku yang baru. Mulai hari ini aku diangkat sebagai direktur PL Group, perusahaan Park Taewoo. Sebenarnya aku tidak ingin menjadi seorang direktur. Apalagi di perusahaan yang menguasai hampir seluruh benua asia. Bebannya pasti sangat berat. Aku tidak ingin masa mudaku berlalu begitu saja karena berkutat dengan dokumen-dokumen sialan yang sama sekali tidak ku mengerti isinya.

Seseorang mengetuk pintu ruanganku dan melangkah masuk tanpa menunggu izinku. Orang itu adalah Kim Kibum, orang yang semestinya terjebak dengan gadis monster itu, bukan aku.

“Selamat untukmu Lee Hyukjae. Kau direktur di PL Group mulai hari ini.” Ucap kibum sambil mengulurkan tangannya dihadapanku.

Aku mengerutkan keningku. Membiarkan tangannya terulur dihadapanku dan mengabaikannya. Dengan canggung dia menarik tangannya kembali.

“Kau harus membiasakan dirimu eunhyuk-ah. Ini pasti sangat berat untuk mengurusi perusahaan sebesar ini. Bukan saatnya lagi kau bersantai-santai.” Ucapnya serius.

“Memang ini semua tidak akan mudah. Tapi aku yakin, kalau aku akan bisa mengurus PL Group.” Ucapku yakin. “Aku tidak ingin mengecewakan kakek yang telah membesarkanku.”

Kibum tertawa sejenak, walaupun aku yakin bahwa tidak ada hal yang lucu sama sekali.

“kau melakukan hal yang sama sekali tidak kau suka demi balas budimu pada kakek ?”

Aku hanya terdiam memikirkan ucapan kibum.

“Bukan demi Park Jisoon ?”

***

Author’s pov

Seorang pria berjalan menuju ke sebuah taxi bandara yang telah menunggunya dari tadi. Sorot mata pria itu dihalangi kacamata hitam. Rambutnya dilindungi sebuah topi coklat. Kancing jas hitam yang dikenakan pria itu dibiarkan terbuka, menambah kesan gagah yang terpancar darinya.

Pria itu menarik nafas dalam-dalam… mencoba menghirup udara kampung halamannya yang lama tidak dia kunjungi.

“Senang akhirnya bisa kembali ke seoul.”

Pria itu masuk ke dalam taksi setelah memberitahu supirnya alamat hotel tempatnya menginap nanti. Dia belum sempat menyewa sebuah apartemen. Keputusannya untuk menetap di seoul masih harus dia pikirkan matang-matang.

Ketika pria itu di dalam taksi. Ia merebahkan kepalanya di sandaran kursi. Sekelebat ingatannya di masa lalu terputar ulang di otaknya. Pria itu mengepalkan tangannya. Seolah-olah masa lalunya adalah sebuah kenangan buruk yang tidak ingin diingatnya

***

15 Years Ago

Siang itu, terik matahari tengah panas-panasnya. Namun itu tidak menyurutkan semangat tiga anak laki-laki yang umurnya kira-kira 10 tahun. Ketiga anak itu berlari di tengah tanah lapang. Saling berebutan bola dan tertawa bersama.

“Dongwoon-ah… cepat bersembunyi disini… kibum pasti tidak melihat kita.” Seorang pria kecil menarik anak yang bernama Dongwoon itu bersembunyi di dalam sebuah gudang.

“Apa kau yakin ?” tanya anak yang bernama Dongwoon itu.

“Aku yakin. Kibum tidak pernah berani untuk masuk ke dalam gudang.”

Kedua anak itu terus bersembunyi di dalam gudang selama beberapa menit. Anak yang bernama Kibum pun belum menemukan keberadaan mereka.

“Kau tunggu disini. Aku akan melihat keadaan di luar.”

“Aku ikut!” ujar Dongwoon yang ingin mengikuti temannya itu.

“Aniyo… kau disini saja. Kau tidak ingin tertangkap oleh kibum kan ?”

Dongwoon pun mengangguk menuruti perintah temannya. Dia kembali duduk di atas sebuah meja yang penuh debu ketika temannya keluar dari gudang. Anak lelaki itu memeluk lututnya ketakutan, menunggu temannya kembali. Namun setelah beberapa menit kemudian, anak itu tidak kembali.

Dongwoon mulai panik. Dia berjalan kearah pintu gudang yang tertutup. Dia berusaha memutar kenopnya untuk membuka pintu itu, tapi dia tidak bisa. Anak itu bertambah panik dan takut. Pintu gudang itu tidak bisa terbuka dan temannya belum juga kembali.

“Eunhyuk-ah!!! Buka pintunya!!! Kibum-ah!!” teriak Dongwoon yang mulai menangis.

“Buka pintunya!!! Tolong!!!! Kibum-ah!! Eunhyuk-ah!! Aku masih ada di dalam sini.” Tangis anak itu semakin pecah ketika tak ada seorang pun yang membukakannya pintu. Dia duduk di lantai gudang yang sangat kotor karena debu. Menunggu siapapun yang lewat di depan gudang itu. Dia tak berhenti menangis dan berteriak. Agar orang-orang bisa mendengarnya.

***

5 Years Ago

“Sunbae…”

Seorang pria menoleh ketika mendengar suara yang tak asing lagi di telinganya, memanggilnya. Senyum terukir di wajahnya ketika dia melihat yeoja yang memanggilnya itu berlari kearahnya.

“Yak! Berhenti memanggilku sunbae.”

“Jadi apa aku harus memanggilmu Dongwoon oppa?” Ucap gadis itu sambil menjulurkan lidahnya. Pria yang bernama Dongwoon membalas dengan mengacak-acak rambut gadis itu.

“Untuk apa kau mencariku ?” tanya Dongwoon pada gadis itu.

“Aniyo…” Gadis itu menggelengkan kepalanya. “Oppa, apa kau sudah dengar cerita dari anak-anak satu sekolah ?”

Dongwoon hanya terdiam. Menunggu gadis itu melanjutkan ceritanya.

“Anak satu sekolahan bilang, kalau sebenarnya oppa itu adalah anak angkat dari orang tua oppa. Dulu oppa diadopsi dari panti asuhan di korea.” Jelas gadis itu.

“Kau percaya dengan ucapan mereka ?” tanya Dongwoon.

“Ani” Gadis itu menggelengkan kepalanya lagi.

“Itu memang benar, Jisoon-ah.” Ucap Dongwoon sambil merangkul bahu gadis yang bernama Jisoon itu. Dongwoon memerhatikan ekspresi terkejut gadis itu. “Aku diadopsi oleh orang tuaku 10 tahun yang lalu. Mereka membesarkanku sampai sekarang. Awalnya mereka tidak ingin membawaku ke beijing. Tapi kata appa, aku harus ikut. Karena yang memegang perusahaan appa nantinya adalah aku sendiri.”

“Bagaimana jadinya kalau kau tidak ikut pindah kemari oppa ?”

“Aku tidak akan bertemu gadis sepertimu, Jisoon-ah”

***

“Kebetulan yang sangat menarik. Apa ini yang disebut takdir ?” gumam dongwoon lirih. Nyaris tak terdengar.

“Ada apa tuan ? apa ada masalah ?” tanya supir taksi yang tidak sengaja mendengar ucapan Dongwoon yang tidak begitu jelas.

“Ani. Semuanya baik-baik saja.”

Dongwoon mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menghubungi seseorang.

“Jisoon-ah…”

***

Jisoon’s pov

“Nuguseyo ?”

“Kau sudah lupa denganku ?”

“YAK!NUGUSEYO ?” Aku mulai kesal dengan orang yang menelponku saat ini. Bagaimana aku bisa mengenalnya kalau dia tidak menyebutkan namanya. Dasar gila!

“Siapa ?” tanya Kyuhyun yang sedang menyetir di sampingku.

“Aku tidak mungkin bertanya padanya kalau aku tahu dia siapa.” Jawabku kesal.

“Kau ternyata tidak mengenaliku, Jisoon-ah. Aku… Dongwoon”

“Dongwoon oppa ?” Aku hampir saja menjatuhkan ponselku ketika orang itu menyebutkan namanya. Ternyata dia adalah Dongwoon oppa. Sunbaeku ketika aku masih sekolah di china. Kita sama-sama berkewarganegaraan korea, jadi kita berdua lumayan akrab.

“Dari mana kau tahu nomor ponselku, oppa ?”

“Aku menelpon orang di rumah kakek. Ternyata kau tidak tinggal disana lagi. Dan kau juga sudah menikah rupanya. Kau tega tidak mengundang sunbaemu ini.”

“Mianhe oppa… aku tidak tahu kabarmu sejak aku pindah ke korea. Kau di seoul sekarang ?”

“Ne…. kirimkan aku alamat rumahmu. Aku akan kesana. Aku penasaran seperti apa suamimu itu.”

“Aku akan mengirimkan alamatku lewat sms oppa.”

“Ne arasseo… aku sudah tidak bersabar bertemu denganmu Jisoon-ah.”

***

Hyerin’s Pov

Mouse And Rabbit. Aku melihat papan yang menunjukkan nama sebuah kafe. Pemilik kafe itu adalah pemilik dompet yang terjatuh di halte tadi. Aku berniat mengembalikan dompetnya. Orang itu pasti kelimpungan mencari dompetnya.

Aku masuk ke dalam kafe itu. Lumayan banyak pelanggannya. Ada beberapa pegawai kantoran yang sedang makan siang disini. Pelayannya hanya ada beberapa orang. Aku mencari pria yang bernama Kim Jong Woon.

“Chogiyoo…” panggilku pada salah satu pelayan disini.

“ne? Ada yang bisa saya bantu ?”

“Dimana aku bisa menemui Kim Jong Woon ?” Tanyaku padanya.

“Tuan Kim ? Dia sedang sedang melayani pelanggan di kasir. Apa perlu saya panggilkan ?”

“Ne…” aku mengangguk lalu menarik sebuah kursi untuk duduk ketika pelayan itu memanggil bos-nya. Orang yang bernama Kim Jong Woon pun menghampiriku. Dia sedikit heran ketika melihatku. Mungkin karena dia tidak tahu siapa aku ?

“Annyeong, kim jong woon-ssi.” Ucapku sambil berdiri membungkukkan badanku kearahnya. Pria yang bernama Kim Jong Woon itu pun duduk dihadapanku. Masih dengan tatapan herannya.

“Aku ingin mengembalikan dompet anda yang terjatuh di halte.” Aku pun mengeluarkan dompetnya dari sakuku. Lalu menyodorkan dompet itu padanya.

“Ah akhirnya ketemu juga.” Ucapnya lega. Dia pun membuka dompetnya dan mengecek isinya. Orang ini pasti mengira aku mengambil uangnya beberapa. Sudah syukur aku mengembalikan dompetmu, tuan.

“Gomabseumnida.” ucap pria itu. Dia memberikanku beberapa lembar uangnya.

“Tidak perlu. Terima kasih, Jong Woon-ssi.” Aku menolak untuk menerima uangnya. Aku tulus membantunya. Aku benar-benar tidak menginginkan imbalan.

“Kalau begitu kau tinggal dimana ? biar aku yang mengantarmu.”

“Aniyo. Aku bisa naik bus pulang ke rumah.”

“Baiklah… Minumlah secangkir kopi dulu disini. Anggap saja aku mentraktirmu. Kau tiba boleh menolak, agasshi.”

Yah… mau tidak mau aku harus menerima permintaannya. Lagipula aku sudah lama tidak minum secangkir kopi.

“kau bekerja dimana ?” tanya pria itu membuyarkan lamunanku.

“Ne ? Aku tidak punya pekerjaan. Aku saat ini sedang mencari pekerjaan.”

“Hyora… Tolong cari seragam yang pas untuk nona ini. Mulai besok dia bekerja disini.” Teriak Jong Woon pada salah satu pelayan kafenya.

Apa yang baru saja dia bilang ? Mulai besok aku bekerja di kafenya ? Orang ini seenak kepalanya saja memutuskan sesuatu hal yang belum ku setujui.

“Besok kau harus datang pagi-pagi. Karena besok adalah hari pertamamu bekerja disini.”

“MWO ?”

“Sampai bertemu besok, Park Hyerin-ssi.”

***

Yoonhae’s POV

Aku menatap TV di depanku tanpa minat sama sekali. Sedari tadi kakek tertawa melihat aksi Lee Kwangsoo dan kawanannya. Akhir-akhir ini dia menjadi penggila running man. Sebuah variety show korea yang terkenal hampir di seluruh dunia. Walaupun acara ini sangat lucu. Tapi sama sekali tidak bisa mengalihkan perhatianku dari kejadian tadi siang.

Kakek melirik kearahku. Sepertinya dia tahu kalau aku tidak menikmati running man seperti dirinya.

“ada apa yoonhae-ya ? ada masalah denganmu ?” tanya kakek tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar televisi.

“Ani harabeoji.”

Kakek tersenyum lalu mematikan tv-nya. Dia bangkit dari duduknya, “Jantungku serasa sehat kembali setelah menonton acara tadi. Aku ingin sekali menontonnya bersama semua cucuku.”

Aku membalas senyum kakek lalu ikut bangkit dari dudukku. Kurasa sudah waktunya aku tidur untuk menenangkan pikiranku.

“Kalau ada masalah, Ceritalah yoonhae-ya. Jangan menyembunyikannya seorang diri.”

“Ne harabeoji.” Aku mengangguk pelan. Setelah itu kakek pun berjalan ke kamarnya.

Aku pun memutuskan untuk masuk ke kamarku juga. Begitu sampai di dalam kamar. Aku meraih ponselku yang tergeletak di atas meja. Aku menelpon Kibum oppa untuk menceritakan apa yang ku dengar tadi siang.

“Yoonhae-ya… ada apa ?” Sahut Kibum oppa begitu dia mengangkat telponnya.

“Oppa… ada sesuatu hal yang ingin ku beritahu padamu.”

“Apa itu ?”

“Tadi siang aku tidak sengaja mendengar pembicaraan Jisoon dan Kyuhyun. Dia membicarakan tentang pernikahannya dan tadi Jisoon tidak sengaja bilang kalau eunhyuk itu hanyalah suami entah apalah itu, karena setelah itu Kyuhyun menutup mulut Jisoon begitu ia melihatku.”

“Aku tidak mengerti maksudmu, yoonhae-ya.”

“Begini…” Aku pun menceritakan kronologi kejadian tadi siang pada Kibum oppa.

“Oh arasseo. Besok aku akan menemui Jisoon secara langsung. Aku ingin meminta maaf padanya karena menyembunyikan hubungan kita selama ini.”

“Apa aku perlu menemanimu, oppa ?”

“Tidak perlu. Jisoon mungkin menghindari kita kalau dia melihatmu lagi.”

“Ne… Arasseo oppa.”

“Kau tidurlah. Jaljayo, Yoonhae-ya.”

“Jaljayo kibum oppa.”

***

Eunhyuk’s Pov

Aku melirik jam yang melingkar di tanganku. Pukul 9 malam. Sepertinya ini belum terlalu malam aku pulang. Tadi dokumen-dokumen sialan itu menahanku sehingga aku baru bisa pulang sekarang.

Aku turun dari mobilku dan terkejut ketika melihat seorang pria bersama dengan istriku di depan rumah. Siapa pria itu ?

Aku pun berjalan ke arah mereka. Karena semaki penasaran, aku semakin mempercepat langkahku. Kedua orang itu menyadari kehadiranku. Pria itu menatapku lalu tersenyum. Aku membalasnya dengan senyum canggung. Aku sepertinya mengenali pria itu. Tapi siapa ?

Jisoon menyengir ke arahku dan menggerakkan mulutnya tanpa suara mengatakan kalau pria itu temannya. Aku mengangguk mengerti. Ku tatap pria itu lagi. Aish! Dia tidak asing bagiku. Siapa dia ?

“Jadi ini suamimu ?”

Pria itu tertawa sembari tangannya menunjuk diriku.

“Aish! Oppa…” Jisoon merenggut. Tangannya memukul pelan bahu pria itu.

Oppa ? Dia memanggil pria itu dengan sebutan oppa ? Aku juga lebih tua darinya tapi tak pernah dipanggil oppa olehnya.

Pria itu tertawa lagi, “Apa yang membuat pria ini mau menikah dengan wanita sepertimu Jisoon-ah ?”

Aku juga tidak tahu. Gadis monster itu yang menjebakku.

“Yak! Oppa… memangnya aku gadis yang seperti apa ?”

“Aku lebih jauh mengenalmu Jisoon-ah.” Pria itu pun mengacak-acak rambut Jisoon. Oh jadi, mereka sangat dekat rupanya. Tak ku sangka ternyata ada juga pria juga dekat dengan Jisoon selain Kyuhyun. Aku mengira semua pria takut pada gadis monster ini.

“kkeurom… kalau begitu, aku pulang dulu. Annyeong Jisoon-ah… Hyukjae-ssi.”

“Ne oppa.”

Pria itu pun pergi dari rumah kami. Aku menatap Jisoon yang berdiri di sampingku. “Dia mantan kekasihmu ?”

Jisoon membalikkan tubuhnya hendak masuk ke dalam rumah, “Kau tahu, pria pertama yang ku cintai di dunia ini hanyalah Kim Kibum oppa.”

“Ah arasseo… mana mungkin juga kau mempunyai seorang kekasih.” Kataku santai sambil mengikutinya dari belakang.

“MWORAGO ?” Jisoon pun membalikkan badannya dan melotot kearahku.

“Yak!yak!yak! pantas saja tidak ada pria yang ingin menjadi kekasihmu. Kau ini benar-benar jelmaan monster.”

“YAK! LEE HYUKJAE!!!! APA KAU BOSAN HIDUP ??”

TO BE CONTINUED

Tambah boringkan ceritanya ? Maaf yah kalau masih banyak yang typo dan banyak kalimat yang kurang jelas. Ini ngetiknya di tengah kegelapan malam. Wkwkwkwk. Part ini akhirnya ketahuan siapa namja di Beijing. Son Dongwoon. Dongwoon B2ST yah, bukan Dongwoo infinite, apalagi Donghae Super Junior /?

Semoga kalian suka ceritanya. Heheheeeuu~^^

80 pemikiran pada “Wedding Contract [Part 4]

  1. yul, aku mau komen!
    1. makin seru yul sumpah, aku suka penulisannya
    2. kapan mereka yadongannya? >.<
    3. jangan marah marah sama yoonhae ah, kan kasian yoonhaenya :3
    4. itu kenapa ada dongwoon? belum cukup kah kibum dan hyukjae? T.T
    5. lanjutin asap! ㅋㅋㅋ

  2. aw aw aw makin seru ceritanya unni,kayaknya konfliknya bakal makin nambah nih, oh iya aku kasian ama suami ku *nunjuk kyuhyun* soalnya dia harus ngehadapin suami istri yang tiap hari berantem mulu *eh .__.V

  3. Onni,
    klo q bc fanfic, g lupa nge-cek “allrisepink”
    nunggu Wedding Contract kpn muncul’a.. keburu kangen Hyuk oppa. Yadong’a ngangenin >.<
    ciaaakkk…

    keren seperti part sblm2'a.
    q nunggu hyuk oppa & jisoon yg lebih nggreget lg On, hha..3x ^^
    cos romance couple mereka yg buat kangen 🙂

  4. ada yang aneh dikit yaaa.
    pas hyerin balikin dompet jong woon, kok bisa jong woon ngomong “Sampai bertemu besok, Park Hyerin-ssi.” perasaan hyerin gak perkenalkan dirinya deh @_@

  5. Ah serius! Mereka cocoknya jadi temen, ndak ada romantis-romantisnya -_-
    Hey hey kenapa ada Dongwoon disini, entar Hyukjae kesaing tiang listrik(?) dong /dor
    Hyeri sama Jongwoon aja itu udah. Betewe knp Jongwoon tau nama Hyeri? u,u
    Oke, aku cao ke next chapie ya un 😀

  6. Ping balik: Wedding Contract [Part 5] | High School Fanfiction

  7. Kayanya Dongwoon mau bls dendam ke Hyuk deh! Yah dendam masa kecil,, makin keren aja sih, smuanya saling brhubungan,, skrng malah pnasaran sm hubungan yg bkal terjalin antr Yesung-Hyerin, scara mereka kn ada kmungkinan mnjd orng ketiga di hub. Kibum-Yoonhae dan Hyuk-Jisoon,, tp yg hrus d waspadai kayanya orang baru ntu!!
    Yesungmin deh, next’ny d tnggu^^ fighting!!

  8. Ping balik: Wedding Contract [Part 6] | High School Fanfiction

  9. Oooh …jdi pria yg brnama dongwoon itu trnyta ada kaitan nya dngn masa lalu eun-ji wktu mreka Oooh …jdi pria yg brnama dongwoon itu trnyta ada kaitan nya dngn masa lalu eun-ji Oooh …jdi pria yg brnama dongwoon itu trnyta ada kaitan nya dngn masa lalu eun-ji wktu mreka Oooh …jdi pria yg brnama dongwoon itu trnyta ada kaitan nya dngn masa lalu eun-ji w

  10. Ping balik: Wedding Contract [Part 7] | High School Fanfiction

  11. Aku reader baru disini..
    Selamat berteman eonni…
    Makin seru aja…
    Karakter My eunhyuk di sini keren…
    Pengusaha muda yang tampan..
    Jisoo beruuntung banget dapat eunhyuk..
    Gak nyesel deh ngejebak eunhyuk oppa eonni…

    Lanjut….

  12. jangan2 anak kecil yg satunya itu Lee hyukjae yahh?? trus dongwoon mau balas dendam githu ke hyukjae… kebetuLan yg banyak karna dia jg kenal sama jisoon..
    uhhh.. banyak bgt yg bikin penasaran..

    ehh.. kayanya tar si hyerin sama jong woon dehhh.. *AsbaK*

  13. dongwoon temen akrab jisoon ya, tp ap dongwoon ga punya perasaan yg lbh ma jisoon,
    makin seru aj critanya nih, org di masa lalu skrg bermunculan,,
    🙂

  14. d’part ini awal’a bingung Karena penambahan org baru tp stelah tau klo ternyata dongwoo itu bagian dr masa kecil mereka kaya’a bakalan nambah seru apalagi ternyata dongwoo kata’a d’kunci d’gudang sm unyuk.Jd tambah penasaran Betewe kasian kyuhyun pusing sendiri ngadepin EunJi Couple.Lg jg sampai part ini Kyu Blom ada pasangan’a.Udh Sm Aq Aja Honey *CipokKyu Eeaaaaa 😉

  15. Da yg janggal thor
    1. Knp hyerin tdk th pernikhn eun-ji pdhl dongwoon yg d cina bs th, bukankah jisoon cucu milyrder..ya..munkin hyerin g py tv, bkn penyuka infotaiment he…
    2. Yoonhe tll curigaan n perasa, masak jisoon br ngomong ‘hanya suami…’ sdh menyimpulkn da sesuatu..bs ja kan jisoon mau bilang hanya suami mesum, ato hy suami kurang kerjaan ha…kykny couple he-bum hidupny takkan tenang ni…
    Kyuuuu…aq sk karaktermu…
    Knp bkn donghae??? Dongwoon mau bls dendam kah???

  16. annyeong thor, aku reders baru di sini, baru nemu ff aurthor ini di part 4. 😀 baca part 4 nya bikin penasaran sama part2 sebelumnya 🙂 bahasanya bagus, pairingnya juga 😀 daebakk aurthor, salam

  17. “Kalau itu memang benar, berarti pesona playboy jalanan itu benar-benar mematikan.”
    I laughed inwardly XD

    Yap, aku jg jd kembali teringat dgn Kim Jongwoon, yg punya hubungan dgn Yoonhae~

    Eiyyyy nama Donghae oppa jauh bgt dr Dongwook ;;) lol

  18. disini aku jadi kasian sama kyu -___- yang sabar ya bang -____- maklum Jisoon sama unyuk masih anak2(?) :3 jadi ya masih suka ribut gegara masalah sepele/vlak

    Oooooo ternyata pria itu dongwoon -___- orang yang pernah tinggal di panti sama unyuk dan kibum dan sekaligus mengenal
    Jisoon :3 dunia memang sempit yahhh….tapi kayaknya unyuk gak inget ya sama dongwoon :3 dongwoon kayaknya punya rencana tersembunyi….apa ya?*mikir imut/vlak

  19. Ada tambahan cast ya….
    Dongwoon + kim jong woon…
    Aq penasaran sebenernya gmna sih perasaan hyerin ke hyukjae????
    Trus kapan hbungan jisoon ama hyukjae membaik????

  20. Wah bakal ada si ‘troble maker’ nih yg bakal ngerusak hubungan Eun-Ji Couple, walaupun nyatanya hubungan mereka juga gk baik 😀
    jadi hyerin sama Jong Woon nih? Ciyeee… Iya deh, biar gk sama eunhyuk!

Tinggalkan komentar